Les tambahan dianggap sebagai solusi belajar terbaik bagi anak. Padahal, keberhasilan belajar, tak hanya ditentukan oleh panjangnya waktu belajar. Waktu belajar di sekolah kurang lebih sepanjang 7-8 jam, dan masih ditambah lagi dengan les selama 1-2 jam. Bayangkan saja, dalam sehari, anak harus berkutat dengan materi belajar selama 10 jam?
Berdasarkan sebuah penelitian oleh Profesor Sikietri dari Universitas California, LA, menyatakan: Salah satu penentu keberhasilan belajar adalah cukupnya waktu istirahat. Dimana, anak yang cukup istirahat, akan memiliki daya konsentrasi dan fokus yang lebih baik.
Pernah ada satu kasus, dimana anak usia sekolah dilanda depresi akibat tekanan belajar yang luar biasa. Memiliki anak yang cerdas dan unggul di bidang akademis memang membanggakan. Namun, bisa harus sampai mengorbankan kebahagiaannya, apakah adil?
Hal-hal Yang Menentukan keberhasilan Akademis Seorang Anak
Tak hanya belajar, anak juga membutuhkan waktu untuk bersenang-senang. Melakukan bermacam aktifitas yang sangat disenanginya, akan membuatnya bahagia. Hal seperti inilah yang dapat menjadi mood booster.
Konon, berinteraksi dengan dunia luar dan melakukan aktifitas fisik merupakan kegiatan yang mendorong kinerja otak. Sedangkan kondisi emosi yang tak stabil, kurangnya istirahat dan tekanan batin dapat membuat gangguan fungsi otak. Lalu, bagaimana caranya agar anak berprestasi?
1. Kenali Potensi diri Anak
Setiap anak terlahir dengan bakatnya masing-masing. Tak mungkin seorang anak yang ahli dalam bidang seni, dipaksakan untuk dapat menguasai matematika. Atau, seorang anak yang unggul dibidang bahasa, harus dipaksakan diri menjadi seorang ilmuan.
[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Kenali Potensi Anak. Image by Diego Duarte Cereceda[/caption]
Salah satu cara mengenali potensi diri pada anak adalah banyak-banyak melakukan aktifitas bersama. Kemudian, Klepusher dapat mengamati kegiatan apa yang membuatnya selalu bahagia, meskipun dilakukan secara berulang.
Jika sudah ketemu, tugas Klepusher sebagai orang tua adalah mengerucutkan potensi yang ada, diasah dan diberi kesempatan seluas-luasnya. Biarkan anak mengeksplorasi dirinya dengan bidang yang ia cintai, selama itu membawa kebaikan.
2. Membangun Komunikasi yang Sehat
Orang tua adalah madrasah pertama bagi Anak. Jadi masih perlukah les tambahan untuk anak?
Sebetulnya, dalam 24 jam, klepusher hanya membutuhkan waktu 20-30 menit efektif untuk ngobrol. Waktu ini bisa digunakan untuk bertukar pikiran, bercanda, menanyakan apa yang membuatnya bahagia hari ini, dan yang ingin dilakukan esok.
[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Jadilah Pendengar terbaik untuk mereka. Image by Jordan Whitt[/caption]
Terdengar sepele bukan? Namun, 20 menit yang Klepusher luangkan setiap harinya, tanpa gadget, tanpa Tv, tanpa kegiatan lain yang berarti. Melainkan hanya curhat dari hati ke hati, mampu mengubah dunianya menjadi lebih indah.
3. Istirahat Yang Cukup
Waktu istirahat yang paling pas untuk anak usia sekolah adalah mulai dari pukul 9 malam, hingga pukul 5 pagi. Dengan waktu tidur yang mencukupi, tubuh akan memiliki cukup energi pula untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Cukup Istirahat dapat meningkatkan kecerdasan. Image by Annie Spratt[/caption]
Berbeda dengan tubuh yang mengalami kurang istirahat, dimana otak akan sulit untuk konsentrasi dan seringkali kehilangan fokus.
Kapan Waktunya Les Tambahan?
Sebelum Klepusher memberikan les tambahan untuk buah hati, pastikan bahwa Klepusher memiliki alasan yang tepat. Apa yang membuat anak membutuhkan jam tambahan untuk belajar?
Pertama, les tambahan dibutuhkan bagi siswa yang mengalami ketertinggalan dalam menyerap ilmu disekolah. Nah, jika anak sudah mulai kewalahan dalam memecahkan soal-soal, maka ini sudah saatnya ia mendapatkan materi tambahan.
Yang kedua, jika ada potensi diri yang dapat dikembangkan. Ada beberapa bidang yang memang tak masuk dalam materi disekolah-sekolah. Namun, putra putri Klepusher nampak memiliki minat dibidang tersebut. Maka, tak ada salahnya jika ia mengikuti les untuk bidang yang ingin ia tekuni.
Yang ketiga, apabila orang tua tak memiliki waktu atau kemampuan untuk mengajari anak sendiri dirumah. Seperti les mengaji, aritmatika, melukis, dan sebagainya.
Setelah mengetahu kapan waktunya anak membutuhkan les tambahan, Klepusher juga harus tau kapan waktunya meniadakan les tambahan untuk anak. Sebagai manusia biasa, anak juga membutuhkan waktu untuk refreshing. Maka, segera liburkan anak dari segala aktifitas les tambahan, ketika anak sudah mulai nampak jenuh dan lelah.
featured image by rawpixel
0 Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang komunikatif, sopan, berbobot, dan tentunya yang relevan.
Jika kedapetan mengandung unsur p#rn#, ujaran kebencian, Sara, politik, link aktif, hoax maka akan dihapus.
✌❤😁
🙏Terimakasih🙏