Memaknai Rezeki yang Tidak Hanya dalam bentuk Materi |
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sadar atau tidak, kita sering memaknai rezeki adalah suatu pemberidan dari Tuhan kepada ciptaannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan hidup untuk tubuh yang meliputi sandang, pangan dan papan.
Nggak ada yang salah dengan pemahaman seperti itu. Karena yang namanya mahluk hidup - Manusia - , ya pasti butuh makan, butuh pakain, butuh tempat tinggal, dan kebutuhan-kebutuhan lain untuk bertahan hidup.
Dalam renungan saya pun terkadang otak kanan saya secara grusa-grusu menggeneralisasi bahwa rezeki itu ya nggak jauh-jauh dari urusan duniawi-lah.
Simplenya gini; Kita hidup butuh makan. Dengan makanan yang dimakan itu tubuh punya kekuatan yang cukup untuk bekerja.
Setelah bekerja kita pun dapat (gaji/upah) uang. (Gaji/upah) Uang dari hasil kerja untuk memenuhi (memneli) kebutuhan pokok (Sembako, dll).
Biasanya, kita akan bersyukur setelah mendapatkan (wujud) materi yang kita butuhkan.
Atau dibanding dengan mensyukuri karena mendapatkan pekerjaan, biasanya lisan akan lebih banyak mengucapkan kalimat-kalimat syukur kepada Sang Pemberi Rezeki.
Padahal, mendapatkan pekerjaan itu sesuat yang bersifat non materi yang menghasilkan materi.
Kebutuhan seseorang untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan hidup, dua hal yang saling berkaitan, sebab-akibat. Dan dua hal itu sama-sama rezeki yang wajib kita syukuri.
Makna Rezeki.
Rezeki didefinisakan sebagai segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan), begitulah menurut KBBI.
Coba kita merenung sejenak dan melihat kata "rezeki" dalam skala yang lebih luas dimana segala sesuatu yang diberikan Allah baik secara materi maupun non materi kepada makhluk hidup - terutama - manusia untuk memelihara kehidupannya adalah intisari dari kata rezeki.
Dan rezeki, memang tidak hanya berbentuk materi.
Kerasnya hati dapat menghalangi kepekaan seseorang untuk memaknai rezeki dalam ruang lingkup yang lebih luas.
0 Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang komunikatif, sopan, berbobot, dan tentunya yang relevan.
Jika kedapetan mengandung unsur p#rn#, ujaran kebencian, Sara, politik, link aktif, hoax maka akan dihapus.
✌❤😁
🙏Terimakasih🙏