Foto cahaya malam di Negaradaha, Bumiayu, Kabupaten Brebes. Foto dokumentasi sparklepush.com |
Lanjut....
Di Desa Negaradaha yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Bumiayu ini jika kamu beruntung dan langit sedang terang di malam harinya, kamu bisa melihat kemerlap lampu-lampu permukiman seperti gambar di atas.
Photografer yang profesional pasti bisa menangkap moment ini dengan lebih baik ketimbang foto amatiran seperti di atas.
Nah. intinya sih, kalau sudah lewat SPBU Negaradaha maka beberapa kilometer lagi kamu akan melewati 1 Flyover lagi nih.
Jadi sudah ada berapakah flyover dan underpass sepanjang jalur jalan-jalan Tegal - Purwokerto?
Coba kita hitung.
1. Flyover Klonengan
2. Flyover Prupuk
3. Flyover Bumiayu
Nah, di Flyover ini juga sebenernya bagus lho viewnya.
Flyover Bumiayu, Kabupaten Brebes. Foto dokumentasi sparklepush.com |
Selain memiliki view pemandangan indah yang menyajikan hamparan landscape kota Bumiayu, jalur Flyover ini juga perlu kita waspadai ya. Sebab di jalur ini bukan hanya digunakan oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat saja. Kendaraan-kendaraan besar seperti tronton dengan muatan full juga melalui jalur ini.
Jadi musti sabar dan hati-hati juga dalam berkendara selama melewati jalur ini.
Karena kita nggak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sparklepush.com selalu berdoa untuk keselamatan perjalanan para rider selama melewati jalur jalan-jalan Tegal - Purwokerto.
Meski demikian, sikap waspada dan hati-hati serta santun dalam berkendara adalah cerminan rider yang bermartabat. Bukan begitu, Klepusher...! 😊
Nah, setelah melewati Flyover Bumiayu, dan lanjut melewati Desa Paguyangan hingga terus menuju ke Desa Winduaji.
Sekedar tambahan informasi. Di Desa Winduaji ini ada 2 tempat wisata yang cukup populer yaitu Waduk Penjalin dan Tempat Wisata Sirah Tuk Pemali.
Dan Jalan-jalan di jalur alternative Tegal - Purwokerto ini tentu akan melewati dua tempat wisata populer ini.
Seperti yang sudah tercantum dalam judul, "Jalan-jalan di Jalur Alternative Tegal Purwokerto (Inti)", Sparklepush.com selesai bermukodimah.
Jadi kita start Jalan-jalan di jalur alternative Tegal- Purwokertonya mulai dari desa kecil bernama indah Winduaji.
Dari sebuah desa kecil inilah kita akan mulai.
Perhatikan jalan-jalannya ya.
Setelah melewati Pasar Winduaji, Klepusher masih harus terus maju hingga mendapati sebuah jembatan yang dibawahnya ada rel kereta apinya. Pelan-pelan aja jalannya karena sebelum jembatan ini ada sebuah pertigaan kecil yang akan membawa kita ke jalan-jalan jalur alternative Tegal Purwokerto.
Pertigaan Winduaji - Krajan. Foto SS Googlemap. |
Jika sudah ketemu sebuah pertigaan kecil ke kiri, masuk saja. Dari sinilah kita memulai jalan-jalannya di jalur alternatif Tegal-Purwokerto yang menawarkan pemandangan pedesaan begitu asri, sawah, bukit, pepohonan yang rindang adalah sajian yang menemani traveling kalian nanti.
Landmark Pemandangan di Desa Krajan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas Jawa Tenah. Foto Dokumentasi Sparklepush.com |
Jalan Gunung Anyar ini nantinya tembus hingga ke Pasar Legok. Disini ada sebuah underpass dan beberapa puluh meter setelah underpass ada sebuah pertigaan di Pasar Legok.
Di Pertigaan jalan pasar legok ini Klepusher ambil jalan ke kiri hingga ke pertigaan jalan berikutnya di Karang Pundung dan ambil jalan ke kiri arah Desa Tumiyang. Di sini juga akan melewati sebuah underpass lagi yang menurun melewati rel kereta api yang ada di atasnya.
Ikuti saja jalur jalan-jalannya menuju desa Tumiyang. Desa Tumiyang termasuk kedalam kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.
Di Desa tumiyang ini, Klepusher akan melewati jalan yang berkelok-kelok dan naik turun seperti jalur jalan-jalan di jalur Gunung Lio yang pada kesempatan sebelumnya pernah dibahas juga di sini.
Jalan-jalan yang seperti Jalur Gunung Lio di sepanjang perjalanan Desa Tumiyang tidak begitu panjang, hanya beberapa kilometer saja. Meskipun demikian, bagi yang belum pernah melewati jalur ini tetap harus berhati-hati karena jalan agak sempit, lebar jalan kira-kira hanya muat 2 kendaraan pribadi.
Jalan di jalur desa Tumiyang ini akan membawa Klepusher ke Pasar Lebaksiu.
Jangan salah sangka ya. Nama Lebaksiu ini masuk ke wilayah Karangtengah, Kabupaten Banyumas, bukan Kabupaten Tegal.
Di sini ada lagi sebuah pertigaan yang membagi 2 arah yaitu ke Kiri menuju Tempat Wisata Alam Curug Cipendok sedangkan ke Kanan akan membawa kita ke Purwokerto. Jadi, ambil arah kanan dan kemudian ikuti jalan-jalannya. Kondisi jalan sepanjang agak menurun dan badan jalan terlihat cukup baik. Di sisi kanan dan kiri jalan ini adalah area persawahan yang biasanya ditanami padi.
Sebelum simpang tiga, ada sebuah jembatan dimana di bawahnya adalah sebuah jalur rel kereta api. Di pertigaan ini Klepusher harus ambil arah ke kiri karena jika klepusher ambil jalan lurus, maka akan bertemu kembali ke jalur utama, bukan lagi jalur jalan alternative Tegal - Purwokerto.
Jalan ini akan membawa klepusher melewati sebuah stasiun kereta api kecil di Karangsari. Lokasi stasiun ini nggak begitu jauh dari jalan. Jadi, kamu bisa lihat kereta api yang lagi ngetem di sini.
Di sini nanti ada palang perlintasan kereta api yang sewaktu-waktu bisa saja palang ini harus ditutup karena untuk memprioritaskan laju kereta api.
Setelah melewati perlintasan rel kereta api ini, klepusher akan memasuki desa Panembangan. Sebuah desa yang cukup indah dengan menawarkan view persawahan yang hijau.
Kamu bisa mampir di sini, karena desa ini termasuk desa wisata yang menawarkan pemandangan indah persawahan unik dengan sistem minapadi.
Minapadi adalah sebuah sistem bercocok tanam yang dibarengi dengan budidaya ikan di sawah yang ditanami padi, jadi lebih memaksimalkan pemanfaatan lahan untuk produk padi dan ikan.
Secara ya, padi itu selalu butuh digenangi air, dan sangat bermanfaat sekali jika selama masa tanam padi berlangsung para petani sembari menyemai benih-benih ikan seperti gurame, koi, nila, lele bahkan bisa saja udang.
Dengan title "Svarga Minapadi"
Svarga Minapadi. Smart Fisheries Village Panembangan, Kab. Banyumas. Foto Dokumentasi Sparklepush.com |
Jika kamu mampir di sini. kamu bisa foto-foto di gardu pandang sederhana yang disajikan untuk para pengunjung. Disini kamu bisa mendokumentasikan kehadiranmu yang menjadi saksi bahwa hamparan hijau di Desa Panembangan ini begitu indah, sayang banget kalau sampai terlewati tanpa mendokumentasikannya.
Di sepanjang jalan ini ada beberapa saung untuk beristirahat sembari ngopi, sambil memanjakan mata dengan kendahan alam yang asri.
Jika kamu bareng keluarga, tempat ini cocok banget untuk dijadikan destinasi liburan yang beda dengan destinasi tempat wisata yang lainnya.
Selain itu, di sini juga sudah ada resto atau macam resort untuk acara keluarga atau family gathering atau untuk piknik anak-anak TK.
Menara/gardu pandang yang nggak terlalu tinggi, cukup aman buat anak-anak meskipun perlu pendampingan. Foto dokumentasi sparklepush.com |
Wah pokoknya disini bisa bikin kamu betah berlama-lama deh. Bahkan sparklepush sendiri nggak nyangka sudah menghabiskan waktu berjam-jam keliling-keliling di sini. Sampai-sampai dalam pembahasan jalan-jalan di jalur alternative tegal purwokerto ini lebih banyak mbahas tentang desa Panembangan.
Ayo, kembali ke jalan-jalan di jalur Alternative Tegal-Purwokerto.
Dari desa Penembangan ini klepusher tetap melanjutkan jalan yang lurus. Sayangnya, jalan di sini tidak semulus jalan sebelumnya seperti jalan dari pasar Lebaksiu menuju Pertigaan Karangsari.
Jalan dari Panembangan ke Gununglurah bernama Jalan Rancamaya jika dilihat dari aplikasi google map. Kondisi jalan Rancamaya yang cukup diwarnai lubang dan tambalan-tambalan di sana-sini akan klepusher lalui hingga ke sebuah pertigaan jalan di desa Gununglurah.
Ada view menarik juga disini dimana klepusher jika beruntung, bisa melihat kereta api yang melintasi jalur rel letter S. Bagi pecinta kereta api, tempat ini sangat cocok untuk hunting ya.
Lintasan Kereta Api yang membentuk huruf S. Foto dokumentasi sparklepush.com |
Sayangnya, dari beberapa kali sparklepush.com melintasi jalan ini tak satupun keberuntungan didapat. Jadi hanya bisa memberikan foto perlintasan rel kereta api saja tanpa model kereta apinya sama sekali.
Di pertigaan ini ambil jalan yang arah ke kanan. karena dari sini jalan-jalan di jalur alternative Tegal - Purwokerto berlanjut di jalan Damaraja yang berakhir di sebuah pertigaan dan ambil arah kanan kemudian masuk ke Jalan Raya Singasari.
Jalan di sini lebih bagus kondisinya dibanding dengan sepanjang jalan di Desa Panembangan yang lebih banyak rusaknya dari pada benernya.
Dari jalan Raya Singosari ini ketemu lagi sebuah pertigaan, lurus saja masuk ke Jalan Jipang yang tidak begitu panjang dan kemudian ambil ke kanan memasuki jalan H. Nurhakim. Dan di jalan inilah Jalur Alternative Tegal - Purwokerto finish.
Berakhirnya Jln H. Nurhakim itu ditandai dengan bertemunya jalan Ajibarang - Secang menurut versi google map.
Di simpang ini, ambil ke kiri untuk melanjutkan ke Kota Purwokerto dan ke kanan kembali lagi ke Tegal.
Salam klendangan.
0 Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang komunikatif, sopan, berbobot, dan tentunya yang relevan.
Jika kedapetan mengandung unsur p#rn#, ujaran kebencian, Sara, politik, link aktif, hoax maka akan dihapus.
✌❤😁
🙏Terimakasih🙏