Mau lihat Rusa Tutul yang sebenaranya kini bisa gratis...tis!
Nggak percaya?
Datang saja ke Taman Brigif Dewaratna di Slawi, Kabupaten Tegal.
Di taman ini ada banyak Rusa Tutul yang punya nama ilmiah Axis axis.
Foto 1. Rusa Tutul di Taman Rusa Brigif Dewantara, Slawi, Kabupaten Tegal. Dokumentasi Sparklepush.com Hasil jepretan Sony A-500. |
Tempat Wisata Taman Rusa Brigif Dewaratna di Slawi ini sangat cocok untuk menghibur buah hati kamu yang lagi penasaran sama hal-hal baru.
Jadi kalau ke sini, nggak cocok bawa gebetan ya. Tapi cocok banget buat anak-anak.
Foto 2. Dua ekor Rusa Tutul sedang mengelilingi pohon kelapa di Taman Rusa Brigif Dewaratna, Slawi, Kabupaten Tegal. Dokumentasi Sparklepush.com hasil jepretan Sony A-500 |
Jika sudah berada di Taman Rusa Brigif Dewaratna, Slawi, Kabupaten Tegal, jangan lupa untuk memperkenalkan kepada anak-anak, ciri rusa tutul jantan dan betina.
Perbedaan Rusa Tutul Jantan dan Rusa Betina hanya pada ukuran badan dan ada tidaknya dan tentu alat reproduksinya.
Foto 3. Seekor Pejantan di Taman Rusa Brigif Dewaratna, Slawi, Kabupaten Tegal. Doumentasi Sparklepush.com. Hasil jepretan Sony A-500 |
Rusa Tutul memakan rerumputan dan dedaunan hijau seperti yang dimakan kambing ataupun kelinci. Jadi, tidak ada makanan khusus untuk Rusa Tutul di sini.
Beberapa sumber literatur di internet menyebutkan bahwa Rusa Tutul hidup berkelompok. Tiap kelompok Rusa Tutul didominasi oleh Rusa Tutul betina dan anakan.
Foto 4. Seekor Betina dan Jantan di Taman Rusa Tutul Brigif Dewaratna Slawi Kab. Tegal. Dokumentasi Sparklepush.com hasil jepretan Sony A-500 |
Ciri-ciri Rusa Tutul Betina dan Jantan sangat mudah dikenali dari bentuk kepalanya.
Rusa Jantan pada bagian kepalanya bertanduk runcing yang bercabang-cabang seperti yang Klepusher lihat pada Foto 4. di atas.
Ciri-ciri Rusa Tutul Betina tidak memiliki tanduk runcing pada bagian kepalanya, gampang kan!
Nah, bagi Klepusher yang kebingungan nyari tempat liburan karena budget minim, kamu bisa datang ke sini.
Ayo jujur, kamu pasti belum pernah ngerasain gimana sensasinya pegang bulunya Rusa Tutul, kan...!
Foto 5. Induk Rusa Tutul dan anakannya. Dokumentasi Sparklepush.com, Hasil Jepretan Sony A500. |
Fakta yang mengejutkan dibalik lankanya Rusa Tutul di alam liar adalah mereka hanya setahun sekali beranak dan itupun hanya menghasilkan 1 ekor anakan.
Nggak seperti kambing yang sekali brojol (melahirkan anak) bisa sampai 4 cempe (anakan kambing).
Jadi, pantaslah jika Rusa Tutul lambat-laun semakin menurun populasinya.
Ya, meskipun masih ada faktor lain yang ikut andil dalam proses punahnya suatu spesies. Semoga saja Rusa Tutul ini tetap ada sampai anak cucu, cicit, canggah, wareng dan seterusnya, sampai kiamat.
Foto 6. Seekor anakan Rusa Tutul yang sedang terpisah dari induknya. Foto dokumentasi Sparklepush.com, Hasil Jepretan Sony A500 |
Di alam liar, mungkin Anakan Rusa Tutul akan tetap bersama dengan koloninya karena dengan begitu, mereka lebih terlindung dari serangan para predator.
Dengan berkelompok bisa jadi, mama rusa dan papa rusa akan bahu membahu melindungi anaknya dari serangan binatang pemangsa.
Untungnya anakan Rusa Tutul ini ada di Taman Rusa Brigif Dewaratna Slawi, Kabupaten Tegal, jadi mereka aman dari serangan para predator, atau bahkan mungkin dia tidak tahu predatornya siapa karena bisa jadi mereka lahir di Taman ini.
Foto 7. Seekor Indukan Rusa Tutul Sedang Menyusui Anaknya. Dokumentasi Sparklepush.com, Hasil jeperetan Sony A500. |
Selain mereka bebas dari Predator -dan mungkin tidak kenal predatornya siapa karena terlahir di Taman ini- Para anakan juga bisa nenen sepuas mereka tanpa dirundung rasa cemas dan was-was karena takut disatroni Predator.
Moment seperti ini adalah moment lanka yang jarang dijumpai oleh kita.
Ya, mentok-mentoknya kita cuma bisa lihat cempe yang nenen ke Induknya.
Foto 9. Seorang anak kecil sedang berinteraksi dengan Indukan Rusa Tutul. Dokumentasi Sparklepush.com, Hasil jepretan Sony A500 |
Nah, itulah foto-foto Rusa Tutul yang exis di Taman Rusa Brigif Dewaratna Slawi Kab. Tegal.
Semoga, satwa yang mulai terancam punah ini dapat senantiasa lestari hingga anak cucu kita nanti ya Klepusher.
0 Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang komunikatif, sopan, berbobot, dan tentunya yang relevan.
Jika kedapetan mengandung unsur p#rn#, ujaran kebencian, Sara, politik, link aktif, hoax maka akan dihapus.
✌❤😁
🙏Terimakasih🙏