Pengalaman Pertama Berkunjung Ke Waduk Cacaban [dan Sony A6400 First Impression]

Pengalaman Pertama Berkunjung Ke Waduk Cacaban [dan Sony A6400 First Impression ]
Foto 1. Pengalaman Pertama Berkunjung Ke Waduk Cacaban [dan Sony A6400 First Impression]. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Waduk Cacaban itu, nggak ada kata lain selain "Wow, Keren", itulah yang sparklepush.com ketika sampai di salah satu tempat wisata favoritnya warga Tegal dan inilah travel story Pengalaman Pertama kalinya berkunjung dan First Impression Kamera Sejuta Umatnya Sony A6400.

Rute Tempat Wisata Waduk Cacaban.

Waduk Cacaban dimana sih?

Foto 2. Rute Map 

๐Ÿ‘‰Baca juga: Suasana Nyore di Kota Lama Semarang Memang Vintage-nya Syahedu Banget dah....!


Tips rute menuju ke tempat wisata Waduk Cacaban.

Bagi yang belum pernah kesini disarankan dan harus terpaksa pakai Google Map sebaiknya lakukan pencarian dengan kata kunci "Cacaban Reservoir", "Cacaban Open Air Stage" atau pakai kata kunci "Gardu Pandang Waduk Cacaban"

Kenapa?

Karena ini untuk memudahkan Klepusher dalam mendapatkan rute terbaik menuju Tempat Wisata Waduk Cacaban. 

Maksudnya sih biar nggak nyasar-nyasar dan menemukan rute terdekat ya.

Tapi perlu diwaspadi juga sih, namanya juga mesin pencari, meskipun dibuat untuk memudahkan namun tak sedikit yang menjadi korban salah jalan.

Akan lebih baik juga jika nanya sama orang sekitar jika dirasa kurang yakin.

Menurut perkiraan Sparklepush.com di tempat wisata Waduk Cacaban ini tidak ada calo ya.

Dan alhamdulillah, Sparklepush.com bisa sampai disini tanpa pakai calo, cuma ngandelin google map aja.

Nah, beginilah penampakan Waduk Cacaban jika dilihat dari citra satelit google map.

๐Ÿ‘‰Baca juga: Jateng Punya Spot Sunrise yang Nggak Kalah Dari Bromo, Inilah Puncak Telomoyo Via Dalangan yang Memukau [Part 2]



Tempat wisata Waduk Cacaban sebenarnya sebuah waduk ya, yang difungsikan sebagai irigasi dan edukasi lingkungan.

Yang bagus banget dari tempat wisata Waduk Cacaban ini adalah pemandangan alamnya.

Jaraknya sekitar 20 kilometeran dari Alun-alun Kota Tegal atau jika dari Taman Rakya Slawi jaraknya cuma 7,6 Kilometeran saja.

Secara administrasi, Waduk Cacaban ini nggak masuk wilayah Kota Tegal.

๐Ÿ‘‰Baca juga: Indahnya Sunrise di Pantai Alam Indah Tegal


Foto 3. Papan Penunjuk Arah menuju Tempat Wisata Waduk Cacaban, Kabupaten Tegal. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Btw, device buat foto-foto kali ini bukan menggunakan kamera Point and Shoot atau yang populer dengan sebutan kamera saku ya.

Kamera saku atau kamera point and shoot yang biasa dipakai untuk dokumentasi traveling sparklepush.com biasanya menggunakan Sony DSC-W830.

Tapi sekarang, Sparklepush.com pakai kamera Mirrorles buatan Sony juga yaitu Sony seri Alpha 6400, biasanya lebih hemat disingkat A6400.

Dan pada Pengalaman Pertama berkunjung ke Waduk Cacaban juga sekaligus menjadi pengalaman pertama Sparklepush.com merasakan kamera Sony A6400.

Perlu digaris bawahi ya dan bisa jadi ini adalah desclimer bahwa penulis bukanlah seorang ahli fotografi atau ahli review produk-produk kamera.

Pengalaman yang disampaikan di artikel ini hanya sebatas menunjukkan hasil jepretan dari seorang amatir atau sesorang yang hobinya foto-foto. Jadi apapun hasilnya jangan dijadikan patokan.

Jika ingin melihat review yang lebih profesional, Klepusher bisa nonton channel youtube Infofotografi atau channel youtubenya mas Erwin di Estechmedia, Channel Youtubenya Kak Martha Suherman juga recommended.

๐Ÿ‘‰Baca juga: Jateng Punya Spot Sunrise yang Nggak Kalah Dari Bromo, Inilah Puncak Telomoyo Via Dalangan yang Memukau [Part 3]

Nah, balik ke Pengalaman pertama berkunjung ke Tempat Wisata Waduk Cacaban ya.

Ada 2 versi jalan menuju Waduk Cacaban kalau dari Taman Rakyat Slawi yaitu lewat jalur Jl. Raya Karanganyar dan lewat jalur Bogares.

Sayangnya, pada saat sampai di pertigaan Bogares, kita kebablasan dan akhirnya perjalanan tetap dilanjutkan via Jalan Bogares - Balamoa.

Sempat kebablasan lagi untuk yang kedua kalinya ๐Ÿ˜, yaitu pas di dekat Pabrik Gula Pangkah dan akhirnya putar balik menuju pertigaan yang ada penunjuk jalannya seperti yang diperlihatkan pada Foto 2.

Foto 4. Melewati jembatan yang tak jauh dari jalan raya Banjaranyar - Tegal. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Setelah memasuki pertigaan arah Kedungbanteng via Jl. Tonggara, ada jembatan yang melintasi sungai, entah apa nama sungainya.

Jembatan ini cukup panjang ya, tapi nggak terlalu lebar. Jadi kalo berpapasan buat 2 mobil SUV kayaknya hanya menyisakan sedikit ruang lintas.

Bagi pemotor perlu hati-hati juga ya dan jangan lupa laksanakan prosedur savety riding.

Setelah melewati Jembatan pertama di Jl. Tonggara, ada sebuah perempatan dan untuk menuju Tempat Wisata Waduk Cacaban pilih lurus saja.

Dan setelah melewati simpang empat ini, tak jauh dari perempatan ini ada pertigaan.

Di pertigaan ini ambil arah kanan.

Setelah 2,6 kilometer kemudian Sparklepush.com menjumpai Gerbang Waduk Cacaban seperti yang terlihat pada Foto 5.

๐Ÿ‘‰Baca juga: Jateng Punya Spot Sunrise yang Nggak Kalah Dari Bromo, Inilah Puncak Telomoyo Via Dalangan yang Memukau


Foto 5. Gerbang Selamat Datang Obyek Wisata Waduk Cacaban. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Setelah melewati Gerbang yang bertuliskan Selamat Datang Obyek Wisata Waduk Cacaban, Sparklepush.com tinggal melewati sisa-sisa perjalanan yang nggak begitu jauh.

Dan setelah melewati gerbang ini, perjalanan menuju Tempat Wisata Waduk Cacaban semakin mudah karena sudah ada penunjuk jalannya. Tinggal ikuti saja sesuai penunjuk jalan.

Foto 6 dan Foto 7 Dibawah ini salah satu persimpangan jalan yang sudah diberi rambu penunjuk arah. Ya, walaupun rambu penunjuk jalan ini ada unsur komersil ya. Tapi sudah sangat membantu sparklepush.com yang baru pertama kali ini berkunjung ke Waduk Cacaban.

๐Ÿ‘‰Baca juga: Pengalaman Kedua Berkunjung di Taman Rusa Brigif Dewaratna di Slawi, Kabupaten Tegal


Foto 6. Penunjuk arah di salah satu pertigaan dekat Waduk Cacaban, Kabupaten Tegal. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Foto 7. Penunjuk arah menuju Waduk Cacaban Kabupaten Tegal. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Penunjuk jalan pada Foto 7 di atas adalah rambu terakhir yang terlihat.

Setelah ini, Sparklepush.com menghadapi medan jalan yang agak menanjak.

Tenang, tanjakan di Tempat Wisata Waduk Cacaban nggak ekstrim seperti tempat yang lainnya kok. 

Jadi, bagi Klepusher yang masih baru banget menguasai nyetir mobil, nggak perlu keluar keringat dingin. ๐Ÿ˜

๐Ÿ‘‰Baca juga: Menelusuri Curug Muncar di Lereng Ragajambangan, Petungkriyono, Kab. Pekalongan [Foto] [Part 3]

Foto 8. Jalan menanjak menuju Tempat Wisata Waduk Cacaban. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Foto 8. Di atasas adalah penampakan suasana tanjakan yang cukup sepi pada waktu itu.

Tak banyak orang yang berlalu-ฤบalang disini. Bahkan pada saat sparklepush.com melintasi jalan tanjakan ini.

Di ujung, terlihatlah sebuah loket [Foto 9].

Di lokasi pembelian tiket pun tak terlihat ramai. Hanya petugas petugas yang menunggu sambil berdiri di Portal.

Dan nggak banyak aktifitas pula, karena sedik yang masuk.

๐Ÿ‘‰Baca juga: Pengalaman Kedua Berkunjung ke Tempat Wisata Curug Bajing yang Membagongkan [Ketemu Lintah dan Katak Hijau]


Foto 9. Lokasi pembelian tiket masuk ke Tempat Wisata Waduk Cacaban Kabupaten Tegal. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Tapi ternyata di bawah naungan patung besar di sebelah kanan jalan, terlihat beberapa bapak-bapak yang sedang asyik nongkrong di sana.

Kemungkinan mereka adalah warga sekitar.

Dan setelah mendekati portal, dengan sopan Sparklepush.com dan rombongan pun membeli tiket masuk ke area Tempat Wisata Waduk Cacaban.

Ternyata loket yang tadinya sepi, ada 2 orang lagi, [yang mungkinan] petugas wanita lain yang berseragam batik.

Btw, batiknya bagus-bagus coraknya, Mbak-nya pinter milih batik.

๐Ÿ‘‰Baca juga: Menelusuri Nilai Tradisi di Desa Adat Kete Kesu Toraja Penuh Keindahan Budaya yang Memukau


Foto 10. Berhenti sejenak di loket untuk membeli tiket masuk di area tempat wisata Waduk Cacaban, Kab. Tegal. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Di sebalah kiri bangunan loket ini sudah tertera info tarif retribusinya ya. 

Dari tulisan yang tertera di dinding itu, terdapat informasi sebagai berikut.

Tarif hari biasa (Senin-Jumat):
Dewasa: Rp. 9000
Anak-anak: Rp. 8000

Tarif hari libur nasional dan cuti bersama serta week end (Sabtu-Minggu):
Dewasa: Rp. 10.000
Anak-anak: Rp. 8000

Pengin jadi anak-anak tapi sayangnya tampang sudah tua, mana berjenggot lagi (just kidding), wkwk ๐Ÿคฃ.

๐Ÿ‘‰Baca juga: Menjelajahi Warisan Budaya: Menelusuri Nilai Tradisi di Desa Adat Praijing Budaya Sumba yang Patut Dilestarikan


Foto 11. Penampakan Tiket Masuk ke Tempat Wisata Waduk Cacaban. Kabupaten Tegal. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Setelah selesai membayar, diterimalah tiketnya.

Tiket kecil berwarna biru ini terdapat informasi tarif retribusi dan juga dan juga dinas terkait.

Dan ternyata, ada informasi lain yang tertera dibagian bawah ticket yaitu tentang jaminan asuransi dari Jasa Raharja Putera dengan jumalh preminya Rp. 600.

Alhamdulilah sudah diasuransikan, jadi bisa berwisata dengan tenang.

๐Ÿ‘‰Baca juga:  Tanah Longsor Di Kecamatan Petungkriyono Menjadi Catatan Kelam Awal Tahun 2025.


Foto 12. Lokasi salah satu area parkiran di Tempat Wisata Waduk Cacaban. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Usai membayar ticket retribusi, hal yang dilakukan setelahnya yaitu mencari lahan Parkir kendaraan.

Dan beberapa saat kemudian sampailah pada sebuah area yang lebih dekat dengan Waduk Cacaban.

Saat sampai di sini, kondisi parkiran tidak begitu ramai, hanya sekitar puluhan kendaraan.

"Ya, memang nggak begitu banyak sih, dan nggak begitu ramai.

Untungnya Sparklepush.com datang disaat sepi. Jadi bebas leluasa kesana-kemari.

Foto 13. Jalan masuk menuju area Tempat Wisata Waduk Cacaban. Foto dokumentasi Sparklepush.com

Dan setelah kendaraan terparkir dengan aman dan nyaman, Sparklepush.com pun bergegas menuju tempat-tempat yang instagramable seperti gardu pandang yang ada di Foto 13 di atas.

Gardu pandang ini bikin pengunjung Tempat Wisata Waduk Cacaban dapat melihat view waduk dengan lebih luas.

Selanjutnya di Part 2 yah...!

Posting Komentar

0 Komentar